sekilas tentang F MINOR, ST

Menjadi bagian sebuah band simple-swing-jazz yang berawal dari nol adalah bagaikan sebuah eksperimen penuh resiko. Ya, bisa dibilang skill saya bermain keyboard untuk musik jazz adalah nol. Saya memang belajar beberapa lagu yang pernah dipopulerkan oleh Frank Sinatra, Louis Armstrong, dan Nat King Cole sewaktu saya kursus, tapi saya kursus keyboard, bukan piano. Dan kursus saya lebih ke single keyboard, yah minus one gitu lah. Jadi sebetulnya saya mengalami kesulitan yang cukup besar saat saya harus mengulik sejumlah lagu-lagu swing jazz yang banyak sound pianonya.
Dan berikut adalah sejarah singkat F MINOR, ST… Saat itu ‘Mo (Rama Emerald) dan Ir (Irawan Satria) yang baru ‘pindah kos’ ke studio UKM Band mendapatkan sebuah ide untuk membuat sebuah band proyekan yang membawakan lagu-lagu swing jazz. Kebetulan Ir memang piawai bermain gitar klasik dan ‘Mo, yang terkenal di seantero kampus sebagai vokalis hardcore, memiliki vocal yang cukup ‘berat’ bak Louis Armstrong. Kemudian merekapun merekrut Kiko, seorang basis berbakat dari band yang selalu berganti-ganti nama (saat itu bandnya bernama Anak Metal Gondrong Pergi ke Disco). Dan saya, yang memang sering nongkrong di kantin kampus dan studio UKM Band, ditawari untuk mengisi sound-sound strings dan brass dengan keyboard saya. Setelah itu mereka mengajak Daru, yang dulunya sering bermain untuk band-nya yang membawakan lagu-lagu Top 40 dan sering menjadi drummer cabutan di berbagai band kampus, mengisi posisi kosong di bagian drum.
Tidak lama kemudian kami tampil perdana dalam acara ngamen itu. Membawakan tiga lagu, “Beyond The Sea”, “Mr. Bojangles” (keduanya versi Robbie Williams), dan “It’s A Wonderful World” milik Louis Armstrong. Waktu itu sekitar bulan September 2005.Di bulan yang sama, ada seorang teman yang memberikan informasi mengenai sebuah acara (festival gitu kalo ga salah), dan membuka audisi untuk band yang ingin tampil di acara tersebut. Karena perlu nama untuk mendaftarkan diri, kami akhirnya sepakat menamai band kami dengan nama Mathias Muchus, ST. Akhiran ST itu singkatan dari Sarjana Teknik, gelar yang kami semua ingin dapatkan di kampus tersebut, haha. Oiya, Kiko dan bandnya yang satu lagi, dinamai Richie Ricardo, ST, juga mengikuti audisi tersebut.

Sekitar sebulan berlalu dan kami mendapat pengumuman bahwa Mathias Muchus dan Richie Ricardo lulus audisi. Begitu pula dengan Disco in Disguise (waktu itu saya belum bergabung dengan mereka). Sebetulnya acara audisi itu adalah cikal bakal kelahiran Disco in Disguise, hehe. Tapi sayang, akhirnya acara tersebut gagal diselenggarakan entah kenapa.

Mathias Muchus pun mulai iseng-iseng berhadian mengikuti sejumlah audisi, terutama untuk acara pensi SMA. Tapi sayang, di tengah perjalanan, Kiko memutuskan untuk meninggalkan Mathias Muchus dan lebih berkonsentrasi ke Richie Ricardo. Sempat kebingungan karena sulitnya mencari pengganti yang dapat memainkan pattern-pattern bass swing-jazz yang cukup sulit, akhirnya kami menemukan seorang pemain bass (yang kala itu juga menjadi salah satu penghuni tetap studio), yang bernama Faruli, atau lebih akrabnya dipanggil Pacul.

Selain itu, penghuni studio yang lain, Irfan Iswadhi atau yang sering dipanggil Anjaz – atau saya lebih sering memanggilnya dengan sebutan ‘mbah’ – juga bersedia menjadi manager kami. Yah memang kami dari jurusan dan angkatan yang berbeda-beda jadi jadwal kuliahnya juga beda. Kecuali saya dan ‘Mo yang sudah memasuki tahun terakhir kuliah dan bisa meluangkan waktu dengan bebasnya.

Kami mulai mengisi waktu-waktu luang kami dengan ngulik dan latihan sejumlah lagu-lagu dari Robbie Williams (yang dari album “Swing When You’re Winning”, tentunya), Frank Sinatra, dan Louis Armstrong.

Suatu hari, saat kami ingin mengikuti audisi di sebuah pensi, kami memutuskan untuk mengganti nama kami. Yah, karena kebetulan kami sedikit merasa tidak enak juga, kalau-kalau band kami dituntut oleh yang punya nama, hehe. Setelah mengutak-atik inisial dari panggilan kami masing-masing, akhirnya kami memutuskan untuk memberi nama F MINOR, ST. Ya, masih dengan ‘gelar’ ST itu, haha.

Singkatan dari F MINOR itu sendiri adalah sebagai berikut:
F = Faruli
M = Mo
I = Irawan
N = aNjaz — heuheuheu yang ini sedikit maksa, tapi memang anjaz suka dipanggil njaz koq!
O = Oxal
R = Rhoe — panggilan dari Daru
Dan karena kami serius sekali dengan proyekan musik kami itu, kami pun jadi ‘niat’. Kami selalu mengenakan kemeja, dasi, dan jas tiap kali kami tampil. Dan bahkan dulu saya pakai rok! Cuma tetep aja sih pake sepatunya converse, hehehe…

Hampir setiap minggu kami berjuang dari satu audisi ke berikutnya. Sebagian besar kami berhasil lolos, tapi ada juga yang tidak. Yah, namanya juga iseng-iseng berhadiah.

Setelah satu tahun berlalu, akhirnya saya harus berpisah juga dengan band ini. Saya lulus kuliah dan harus kembali ke Jakarta – hiks! Mereka sempat terus berjalan, dengan keyboardis baru dan bahkan menambah pianis juga. Tapi sepertinya keadaan makin sulit. Karena semuanya mulai sibuk dengan kuliahnya masing-masing, dan para ‘junior’ – Ir, Pacul, dan Daru – juga mulai dikejar deadline untuk segera lulus kuliah. Apalagi ‘Mo! – heuhuheue… peace ya ‘Mo! 😉

Dan saat ‘Mo diwisuda bulan lalu, akhirnya kami berkesempatan untuk bereuni juga. Membawakan lima lagu, “Beyond The Sea”, “Mack The Knife”, “Raindrops Keep Fallin’ On My Head”, “LOVE”, dan “My Way”, mereka tampil dengan baik sekali. Ya, mereka, kecuali saya! hahahaha… Saya tidak bisa membawa keyboard kesayangan saya, dan tampil ‘akustik’ dengan pianika, hehe. Maaf ya teman-teman saya telah bermain mengecewakan.. huhuhuuu… But I admit that I had one of the greatest time of the year that day! Yiiipppeee!!!

fminor pic_bw edit 480