Di awal tahun 2008, Ganesha Mahendra dan Ridwan Yuniardhika mendirikan netlabel In My Room records yang mengkhususkan diri untuk menampung sesama musisi yang membuat rekaman kamar atau bedroom recording. Mereka menggarap musik secara mandiri di rumah (atau lebih seringnya di kamar mereka), bukan di studio profesional.
Tiga tahun setelah didirikan, In My Room records kini mengakomodir puluhan musisi kamar yang penggarapan musiknya dilakukan secara mandiri di rumah (atau lebih seringnya di kamar mereka), bukan di studio profesional. Materi yang masuk ke netlabel ini didistribusikan secara gratis sesuai prinsip lisensi hak cipta Creative Commons (BY-NC-ND) yang membolehkan siapa saja untuk mengunduh gratis namun tanpa menggunakannya untuk kegiatan komersial atau menggubah karya musik yang ada.
Dengan adanya gerakan seperti ini, musisi tidak lagi harus bergantung ke industri kapitalis untuk mengekspresikan diri mereka ke publik. Mereka dapat mengeksplorasi sebebas yang mereka mau, dan keluar dari genre musik populer yang seragam dan latah seperti yang marak terlihat di acara musik pagi televisi swasta.
In early 2008, Ganesha Mahendra and Ridwan Yuniardhika founded netlabel In My Room records that specialised on fellow musicians who did bedroom recording — instead of recording their music in professional studios.
Three years later, In My Room records accommodates dozens of bedroom musicians. The materials received by the netlabel is distributed for free under Creative Commons license (BY-NC-ND) that allows other people to download and share the songs for free, as long as they credit the artist, don’t change the material, and don’t use it commercially.
With this sort of movement, musicians no longer need to rely on capitalistic industries to express themselves to the public. They can basically explore whatever they want and escape from the popular genre often appears on television.
ps: These photos were also exhibited during In My Room party, a small gig held by In My Room records in May 2012
